Jadi apa bedanya ketika Yesus memberi makan 5.000 hingga 20.000 orang Yahudi (jika Anda menyertakan wanita dan anak-anak) dan 4.000 hingga 18.000 orang non-Yahudi. Perbedaannya jelas 1.000! Namun, ada perbedaan penting lain yang ingin saya sampaikan kepada Anda.
Minggu lalu kita mempelajari kisah tentang memberi makan 5000 orang lebih yang dijelaskan dalam Markus 6 dan Yohanes 6. Memberi makan banyak orang jelas penting bagi para penulis Injil karena, selain Kebangkitan, itu adalah satu-satunya mukjizat yang dicatat oleh keempat penulis tersebut.
Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa Matius dan Markus mencatat dua peristiwa pemberian makan yang berbeda kepada banyak orang. Peristiwa pemberian makan pertama melibatkan 5.000 orang dan peristiwa pemberian makan berikutnya melibatkan 4.000 orang:
35 Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata, "Tempat ini sepi dan hari sudah mulai malam. 36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli sesuatu untuk dimakan di desa-desa dan desa-desa di sekitar ini." ... 38 Ia bertanya kepada mereka, "Berapa roti yang ada padamu? Pergi dan lihatlah." Setelah memeriksanya, mereka berkata, "Lima roti dan dua ikan." ... 41 Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu. ... 44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki. -- Markus 6:35-44
1 Pada waktu itu ada lagi orang banyak yang besar jumlahnya, dan mereka tidak mempunyai makanan. Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, 2 "Aku kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan tidak mempunyai makanan. 3 Jika Aku menyuruh mereka pulang dengan lapar, mereka akan pingsan di jalan, dan ada yang datang dari jauh." … 5 "Berapa roti yang ada padamu?" tanya-Nya kepada mereka. "Tujuh," jawab mereka. 6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan kepada orang banyak. Lalu mereka membagi-bagikannya kepada orang banyak. 7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan kecil. Setelah Ia memberkati ikan-ikan itu, Ia berkata bahwa ikan-ikan itu juga harus dibagi-bagikan. 8 Mereka makan sampai kenyang. Kemudian mereka mengumpulkan sisa-sisa roti sebanyak tujuh bakul besar. 9 Jumlah mereka kira-kira empat ribu orang. -- Markus 8:1-9
Mengapa Matius dan Markus mencantumkan dua mukjizat yang sama? Lagi pula, jika Yesus telah memberi makan 5.000 orang, apa yang sebenarnya ditambahkan ke kisah Injil dengan menyertakan pemberian makan kedua kepada sejumlah orang yang lebih sedikit? Tampaknya aneh. Bukankah lebih baik menggunakan tinta dan perkamen yang berharga itu untuk mencatat mukjizat lainnya?
Jawabannya adalah lokasi, lokasi, lokasi…
Pemberian makan kepada 4.000 orang penting karena lokasi terjadinya. Pemberian makan kepada 5.000 orang terjadi di dekat Betsaida, dekat Laut Galilea. Sebaliknya, pemberian makan kepada 4.000 orang terjadi di wilayah Gerasa, di wilayah sekitar Dekapolis.
Oke, jadi kedua mukjizat itu terjadi di wilayah yang berbeda, jadi apa? Ini penting karena wilayah pertama dihuni oleh orang Yahudi (5.000+) dan wilayah kedua dihuni oleh orang non-Yahudi (4.000+). Ada beberapa petunjuk numerik dalam teks yang juga menunjukkan perbedaan ini (angka dalam Alkitab jarang terjadi secara kebetulan).
- memberi makan 5000 orang
2. memberi makan 4000 orang
Dalam mukjizat kedua ini, tujuh roti digunakan dan tujuh keranjang dikumpulkan. Angka tujuh melambangkan kelengkapan (bukan hanya orang Yahudi tetapi juga orang non-Yahudi) dan angka tujuh mengingatkan pada tujuh hari penciptaan ketika Tuhan menciptakan seluruh umat manusia.
Jadi, apa pentingnya dua kali memberi makan orang banyak? Kedua mukjizat itu menunjukkan pemeliharaan Tuhan, kasih-Nya bagi semua umat-Nya, baik orang Yahudi maupun non-Yahudi. Yesus kemudian menyatakan dalam Yohanes 6 , “Akulah Roti Hidup.” Dalam mukjizat-mukjizat ini, Yesus memberi mereka makan dengan roti ajaib sebagai persiapan untuk hari ketika Ia akan memecah-mecahkan tubuh-Nya sendiri seperti roti di kayu salib, menawarkan makanan rohani dan kekal bagi semua orang yang akan memanggil nama-Nya dan menaruh iman dan kepercayaan mereka kepada-Nya.
Karena roti itu satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. -- 1 Korintus 10:17
source: Somerset Hills